Makalah Etika Profesi
Disusun oleh :
·
Puput Purnamasari
· ·
Prodi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Serang Raya
2019
Identifikasi Peluang Usaha Baru
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha
yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian , industri, atau jasa. Banyak
peluang dalam mengindentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dan
cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang
yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian
bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan.
1.
Orientasi
Eksternal dan Internal
Para wirausahawan
mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senantiasa menyimpan informasi yang menarik
minat dalam ingatan mereka. Terdapat dua jenis kesadaran yang memaksa
penulusuran peluang venture baru yaitu: kesadaran yang tercemin dalam orientasi
eksternal dan yang tercermin dalam orientasi internal. Sumber-sumber gagasan
baru tersebut adalah :
1. Konsumen
Pemakaian barang dan/atau
jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup
lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh
produk/jasa yang telah ada.
contohnya:
kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak
yang dibuat secara customize /khusus.
2. Perusahaan
yang sudah ada
Melakukan pengamatan
terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan
modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.
contohnya:
kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa
membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu
(merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan
mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang
berlaku, misalnya aturan tentang hak paten
3. Saluran
Distribusi
Lokasi kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang
diperlukan. Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena
merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih
paham tentang keinginan konsumen.
Contohnya: saat
ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di
sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si
pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
4. Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat
dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Contohnya: pemerintah
mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha
pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah
tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga
diperlukan
5. Penelitian
dan Pengembangan
usaha baru seringkali didapat dari hasil
penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru.
Contohnya: kita
berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita
bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru
Orientasi internal
merangsang penggunaan sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluan venture
baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan ini
tersusun dari berbagai jeni data; gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan
fakta-fakta. Terdapat tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal,
yaitu:
1. Analisa konsep hingga
bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus
dipecahkan.
2. Penggunaan daya ingat
untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan
konsep dan masalah-masalahnya.
3. Rekombinasi
unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan
masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
2.
Sumber
Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
Walaupun terdapat
banyak pendekatan mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru. Proses ini
bisa dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa
memunculkan adanya usaha baru.
1.
Kebutuhan Akan Sumber Penemuan
Penemuan atau inovasi berasala dari persepsi kebutuhan
yang jelas dan ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang
telah dikembangkan dari persepsi demikian itu. Barang dan jasa tersebut
berkisar dari mulai yang sedaerhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga
yang murah.
2.
Hobbi atau Kesenangan Pribadi
Hobbi atau minat pribadi seringkali mendorong
munculnya bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat roti atau membuat lagu
nyanyian.
3.
Mengamati Kecenderungan(Tren)
Kecenderungan dan kebiasan dalam mode merupakan sumber
gagasan untuk melakukan venture baru. Bantak peluan yang terlihat oleh para
pengamat mendorongnnya untuk mengerjakan sesuatau baru pada saat yang tepat.
4.
Mengamati Kekurangan-kekurangan Produk dan Jasa yang Ada
Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru
terletak pada pengamatan kekurangan pada barnag dan jasa yang ada. Pendekatan
ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang
diperlukan. Contohnya kunci anti-maling mobil.
5.
Kegunaan Lain dari Barang-barang Biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan
barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan
dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan
dari barang akhir hingga pengembaan penerapan baru barang yang tidak terpakai.
3.
Proses
perencanaan dan pengembangan produk
Sekali gagasan muncul dari sumber gagasan,
gagasan-gagasan tersebut perlu dikembangkan dan dimatangkan lebih lanjut
kedalam produk atau jasa akhir untuk ditawarkan. Proses pematangan ini, yaitu
proses perencanaan dan pengembangan produk, terbagi menjadi lima tahap pokok:
a.
Tahap
Gagasan
Proses
pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat
berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan,
konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran
distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul
dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological
terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki
untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih
ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor,
kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat
pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke
dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru
harus dinyatakan dalam dua aspek :
Ø spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh
para pelanggan potensial
Ø definisi atribut fisik atau
teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
b.
Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide
terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep
produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam
tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat
membantu pihak manajamen untuk:
Ø memproyeksikan tingkat
permintaan potensial,
Ø mengidentifikasi peluang
keberhasilan produk,
Ø memperkitakan tingkat
kanibalisasi
c.
Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus
disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide
produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah
produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi
yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti
konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen
mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual. Pengembangan
produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata
(working product).
d. Tahap
Uji Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
1.
memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
2.
mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk,
dan
3. menetapkan
elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk
memperkenalkan produk di pasar.
e. Tahap Komersialisasi
Tahap
komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar.
4.
Produk-produk
yang sesuai untuk perusahaan kecil
Perusahaan kecil baru menghadapi kendala tertentu yang
mempersempit pilihan produk. Perusahaan harus menyesuaikan produk dan prosesnya
pada sumber daya uang, tenaga kerja, dan fasilitas yang terbatas. Jika tidak
perusahaan tidak akan bisa bertahan dalam menghadapi fase permulaan dan
pertumbuhan awal.
Perusahaan kecil hendaknya memilih segmen pasar yang
memungkinkannya menggunakan ukuran perusahan yang kecill semaksimal mungkin.
Strategi ini akan bisa menghindarkan perusahaan tersebut dari persaingan.
Pertimbangan
lainnya dari usaha kecil adalah rentang waktu yang diperlukan untuk
penyelesaian produk atau proses. Perusahaan kecil hendaknya mencari produk atau
proyek yang bisa ditangani dengan baik dalam kapasitas finansial mereka. Proyek
yang lama menuntut aliran kas untuk pembayaran gaji, bahan, dan jasa.
Perusahaan kecil bisa melihat aliran kasnya mengering jika tidak hati-hati
dalam menjamin aliran masuk uang dari penjualan dengan dasar akuntansi. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
1.
Untuk pemilihan
produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan
fasilitas yang dimiliki.
2.
Pemilihan segmen
pasar yang memungkinkan.
3.
Untuk produk atau
proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya
sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
4.
Tingginya nilai
tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
5.
Rentang waktu yang
diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses
5.
Arti
penting orientasi pemasaran
Menurut
Craven (1994) mendefinisikan orientasi pasar sebagai penetapan sasaran konsumen
strategis dan membangun organisasi yang berfokus pada layanan konsumen,
memberikan dasar persaingan yang berfokus ke dalam, memberi layanan yang sesuai
dengan harapan para konsumen, sehingga berhasil memenangkan suatu persaingan.
Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang
menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan
tetapi lebih pada keputusan konsumen dalam membeli produk.
6.
Matrik
produk pasar
5 langkah untuk
merumuskan tujuan bauran produk – pasar:
·
Pemeriksaan kecenderungan penting dalam
lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
·
Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan
dan kecenderungan keuntungan
·
Pemisahan bidang produk – pasar yang
akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
·
Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya
tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran
·
Derivasi profil bauran produk – pasar
optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1
sampai 4
7.
Kegagalan
dalam memilih peluang bisnis baru
Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usaha kecil
baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukan berbagai cara,
kekurangan yang paling besar mungkin disebabkan oleh kurangnya pengalaman lini
produk, kurangnya pengalaman manajerial dan pengalaman yang tidak seimbang.
1. Kurangnya Obyektivitas
Kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan baru adalah
kurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan insinyur
sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka sendiri
tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional
mereka, riset kelayakan pemasaran dan sudut pandang bisnis.
2. Kurangnya
Kedekatan dengan pasar.
Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargai
arti penting dari pendekatan pemasaran didalam meletakand dasar bagi bentura
baru mereka. Mereka menunjukan wawasan manajerial yang sempit. Ketika mereka
terkena wabah ini, para manajer cenderung menganggap perusahaan mereka hanya
terlibat dengan produksi suatu produk dan bukannya sebagai aktivitas untuk
memenuhi keinginan konsumen. Akibatnya, mereka tidak mengetahui pasasr dan
tidak memiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasa
yang mereka tawarkan dipasar.
3. Pemahaman
Kebutuhan Teknis yang Tidak Memadai
Didalam pemilihan ventura baru, yang harus dihindari adalah kurangnya
pengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi
seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri.
4. Diabaikannya
kebutuhan Finansial
Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yang terlalu
optimis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanya ventura baru
terlalu naif, mengabaikan biaya-biaya, dan juga sering menjadi korban
penelitian dan pengembangan yang tidak memadai.
5. Kurangnya
Diferensiasi Produk
Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyai
keuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dan disain
yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk tersebut harus memberikan
kinerja yang lebih baik sekurang-kurangnya dibandingkan produk yang sama.
Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian disain dan kinerja yang
lebih baik adalaha cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan
antara produk tersebut dengan produk pesaing.
6. Pemahaman
terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.biz...^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856